Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Rencana ini berawal dari keinginan warga di wilayah selatan untuk mensejahterakan masyarakat. Tangerang Selatan termasuk kota satelit dari ibukota Jakarta dan daerah urban sprawl dari ibu kota. Kota Tangerang Selatan termasuk di wilayah JABODETABEK karena kota ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang.
SLOGAN
“MARI MENATA TANGSEL RUMAH KITA BERSAMA”
Dari permasalahan yang di hadapi sekarang, slogan resmi ”Mari MenataTangsel Rumah Kita Bersama” menunjukan
kehendak untuk menyapa, mengajak dan mempromosikan kepada seluruh
masyarakat secara bersama memberikan sesuatu yang terbaik bagi Tangerang
Selatan mengingat secara simbolik merupakan sebuah tempat hidup dan
beraktivitas bagi semua warga Tangerang Selatan. Sepatutnyalah seluruh
masyarakat Kota Tangerang Selatan dari berbagai asal - usul, ras dan
etnik, agama dan kepercayaan, serta status sosial lainya memiliki
semangat yang sama sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain sebagai warga yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Oleh karena itu, Kota Tangerang Selatan harus di
pandang sebagai tempat berdiam, bermukim dan beraktivitas bersama, dan
sejahtera bersama, dibangun bersama, dipelihara bersama dan dikembangkan
bersama untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
SEJARAH
Wacana pembentukan kota otonom Tangerang Selatan ( dahulu Cipasera ) muncul
sejak 1999. Namun belum adanya kata sepakat antara DPRD dan Pemerintah
Kabupaten Tangerang tentang jumlah kecamatan yang akan tergabung dalam kota
otonom ini, menghambat proses pembentukannya.
Sebagian besar warga masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ciputat,
Pamulang, Serpong, Cisauk, dan Pondok Aren menginginkan lepas dari Kabupaten
Tangerang.
Pertimbangan lainnya adalah aspek pelayanan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) enam kecamatan itu sangat besar, yaitu 309 Miliar pertahunnya atau 60% dari PAD seluruh daerah Kabupaten Tangerang.
Pertimbangan lainnya adalah aspek pelayanan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) enam kecamatan itu sangat besar, yaitu 309 Miliar pertahunnya atau 60% dari PAD seluruh daerah Kabupaten Tangerang.
Akhirnya tanggal 29 Septemper 2008 keluar Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan melalui Sidang
Paripurna DPR-RI, dengan cakupan wilayah Kec. Setu, Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Pamulang,
Ciputat, dan Ciputat Timur bergabung dalam sebuah kota yang otonom
bernama Kota Tangerang Selatan.
KEPEMIMPINAN TANGSEL
1.
HM.Shaleh.MT, Pjs. Walikota ( 1 Januari 2009
s.d. 18 Juli 2010 )
2.
H.Eutik Suarta,S.H., Pjs. Walikota ( 18 Juli
2010 s.d. 24 Januari 2011}
3.
Hidayat Djohari, Pjs. Walikota ( 24 Januari 2011
s.d. hasil pemilukada ulang definitif ditetapkan )
4.
Airin Rachmy Diany sebagai walikota dan Benyamin
Davnie sebagai wakil walikota ( 2011 s.d. sekarang )
Peta Delinasi dan Batasan Wilayah
BATASAN
WILAYAH KOTA TANGSEL
Utara : Kota Tangerang dan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Selatan : Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor
dan Kota Depok)
Barat : `Kabupaten Tangerang
Timur : Provinsi Jawa Barat (Kota Depok) dan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Luas Wilayah
·
Serpong dengan luas 2.404 Ha
·
Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha
·
Ciputat dengan luas 1.838 Ha
·
Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha
·
Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha
·
Pamulang dengan luas 2.682 Ha
·
Setu dengan luas 1.480 Ha
Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di
Tatar Pasundan Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 30 km sebelah
barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara Serang, ibu kota Provinsi Banten
Wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Tangerang
Demografi
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS Kota
Tangerang Selatan jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.290.322
jiwa pada tahun 2010. Penduduk berjenis
kelamin laki-laki sebesar 652.281 jiwa sedangkan perempuan 638.041 jiwa. Rasio
jenis kelamin adalah sebesar 102,23, yang menunjukkan bahwa jumlah laki-laki
sedikit lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan
Kepadatan
Dengan luas wilayah 147,19 Km2, kepadatan penduduk Kota mencapai
8.766 orang/Km2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur
yaitu 11.589 orang/Km2 sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu yaitu
4.475 orang/Km2.Kepadatan penduduk yang tinggi disebabkan kecenderungan
peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, yang bukan hanya disebabkan
oleh pertambahan secara alamiah, tetapi juga tidak terlepas dari kecenderungan masuknya
para migran yang disebabkan oleh daya tarik Kota Tangerang Selatan
seperti banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibangun sebagai daerah yang
berbatasan langsung dengan Kota Jakarta dan menjadi limpahan penduduk dari Kota
Jakarta. Hal tersebut akan menyebabkan dibutuhkannya ruang yang memadai dengan
lapangan kerja baru untuk mengimbangi pertambahan tenaga kerja
Komposisi
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2010
menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbesar adalah 25-29
tahun (10,61%) dan kelompok umur 30-34 tahun (10,03%) sedangkan kelompok umur
dengan jumlah penduduk terkecil adalah kelompok umur 70-74 tahun, yaitu sebesar
0,70%. Hal ini dapat menjadi potensi bagi kota Tangerang Selatan, karena dengan
banyaknya
usia produktif yaitu 25-29 tahun kota Tangerang Selatan dapat menjadi
kota yang lebih maju dan menaikan
pendapatan asli daerah/PAD Tangerang Selatan
Dari segi jumlah
penduduk, Tangerang Selatan merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Banten setelah
Kota Tangerang serta terbesar kelima di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta,
Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Ekonomi
Salah satu faktor terbentuknya Kota Tangerang Selatan
sendiri adalah dari sektor Ekonominya, karena saat Tangerang Selatan masih
bergabung dengan Tangerang, PAD Tangerang Selatan berjumlah 309 Miliar
pertahunnya atau 60% dari PAD seluruh daerah Kabupaten Tangerang yang membuat
Tangerang Selatan layak untuk menjadi kota sendiri dan lepas dari Tangerang
Selatan
Berdasarkan data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang
Selatan didominasi oleh sektor lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi
(30,29%) dan perdagangan hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga
memberikan kontribusi cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan
dan jasa perusahaan (15,40%). Lima sektor lain masing-masing memberikan
kontribusi di bawah 10%. Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa
perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu pengangkutan
dan komunikasi, perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan bank, persewaan
dan jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder
(industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih, dan konstruksi) memberikan
kontribusi 8,76%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian)
hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak
tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya
secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya
Sosial Budaya
Tangerang Selatan merupakan kota baru di daerah Banten yang hanya
ppunya sedikit kebudayaan daerah, malah dengan munculnya kota Tangerang Selatan
beberapa sektor wisata di kota ini terbilang wisata moderen yang berpusat
di sekitar kota mandiri BSD city seperti ocean park, ICE BSD, Illumination
Park AEON, Golf dan masih banyak lagi.
Sektor
Pariwisata dan Entertainment (Hiburan) di wilayah Kota Tangerang Selatan yang
cukup menarik banyak perhatian baik itu wisatawan dalam negeri maupun dari
mancanegara, diantaranya:
- Tanah Tingal Serua,
- Kandang Jurank (Dik Doank),
- WaterBoom BSD,
- Sport Club BSD,
- Saung Gintung,
- Padang Golf Serpong,
- Padang Golf Pondok Cabe, dll.
- Tanah Tingal Serua,
- Kandang Jurank (Dik Doank),
- WaterBoom BSD,
- Sport Club BSD,
- Saung Gintung,
- Padang Golf Serpong,
- Padang Golf Pondok Cabe, dll.
Selain
itu, saat ini di daerah BSD dan Bintaro sudah berkembang banyak mall, pusat
perbelanjaan dan pusat kegiatan yang menarik perhatian seperti Taman Kota,AEON
MALL BSD City, The Breeze dan lainnya.
Sarana Prasarana
Kemajuan suatu kota tentu tidak bisa terlepas dari
infastruktur, dari segi sarana dan prasana beberapa daerah di Tangerang Selatan
memang terbilang cukup maju, apalagi daerah yang sarana prasarananya ditambah
penyediaannya oleh developer swasta seperti BSD city dengan motto “Big City Big Opportunity”, Namun beberapa
daerah seperti Pamulang Cisauk dan dan lainnya memiliki sarana prasarana yang
kurang nyaman seperti jaringan jalan yang rusak dan kondisi transportasi yang
macet. Untuk itu Kota Tangerang Selatan memprioritaskan pembebasan lahan untuk
jalan dan terus memperbaiki kondisi jaringan jalan di kota ini. Berikut adalah
beberapa program Infrastruktur Tangerang Selatan
1. Program
pembangunan jalan dan jembatan
2. Program pembangunan system informasi/data base jalan dan jembatan
3. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
4. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
5. Program pengendalian banjir
6. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
7. Program pembangunan gedung/fasilitas pemerintahan
2. Program pembangunan system informasi/data base jalan dan jembatan
3. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
4. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
5. Program pengendalian banjir
6. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
7. Program pembangunan gedung/fasilitas pemerintahan
Permasalahan dan Potensi di Tangerang Selatan
MASALAH
- Masih banyaknya jalan yang rusak dan menimbulkan kemacetan di beberapa daerah
- Banyaknya Mall yang menjadi pusat kegiatan dan daya tarik masyarakat dari Jabodetabek terkadang menimbulkan kemacetan di Tangerang Selatan
- Banyaknya Real Estate baru menimbulkan kesenjangan sosial bagi penduduk kampung asli Tangerang Selatan terkadang menimbulkan kriminalitas di beberapa daerah
- Masalah pergusuran lahan untuk pembangunan infrastruktur antara pemerintah/developer dengan warga
POTENSI
- Sebagai daerah Urban Sprawl dari Ibu Kota Jakarta dan menjadi Kota baru yang maju di provinsi Banten
- Sebagai destinasi wisata dan perbelanjaan moderen di daerah Jabodetabek, karena banyaknya lokasi wisata, gedung pusat perbelanjaan dan convention center baru di Tangerang Selatan
- Tingginya Pendapatan Daerah dan banyaknya penduduk Usia Produktif dapat menjadikan Kota Tangerang Selatan menjadi kota yang maju dan makmur
- Banyaknya akses menuju ibu kota,adanya jalur KRL dan Trans BSD membuat akses ke Tangerang Selatan menjadi lebih mudah dan cepat
- Banyaknya Real Estate baru di Tangerang Selatan dengan kualitas sarana dan prasarana penunjang yang sangat baik menarik imigran untuk tinggal dan mencari kerja di Tangerang Selatan
- ·Banyaknya Sekolah negeri dan Perguruan Tinggi Swasta yang bagus menjadikan Tangerang Selatan menjadi salah satu tujuan pendidikan (Prasetya Mulya, Swiss German University, Nanyang School Dll)
Pemda Kota Tangerang Selatan
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan
Tangerangselatankota.go.id