Tuesday, 29 March 2016

PROFIL KOTA TANGERANG SELATAN






Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008.  Rencana ini berawal dari keinginan warga di wilayah selatan untuk mensejahterakan masyarakat. Tangerang Selatan termasuk kota satelit dari ibukota Jakarta dan daerah urban sprawl dari ibu kota. Kota Tangerang Selatan termasuk di wilayah JABODETABEK karena kota ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang.


 SLOGAN


“MARI MENATA TANGSEL RUMAH KITA BERSAMA”
Dari permasalahan yang di hadapi sekarang, slogan resmi ”Mari MenataTangsel Rumah Kita Bersama” menunjukan kehendak untuk menyapa, mengajak dan mempromosikan kepada seluruh masyarakat secara bersama memberikan sesuatu yang terbaik bagi Tangerang Selatan mengingat secara simbolik merupakan sebuah tempat hidup dan beraktivitas bagi semua warga Tangerang Selatan. Sepatutnyalah seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan dari berbagai asal - usul, ras dan etnik, agama dan kepercayaan, serta status sosial lainya memiliki semangat yang sama sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain sebagai warga yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Oleh karena itu, Kota Tangerang Selatan harus di pandang sebagai tempat berdiam, bermukim dan beraktivitas bersama, dan sejahtera bersama, dibangun bersama, dipelihara bersama dan dikembangkan bersama untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.



SEJARAH


Wacana pembentukan kota otonom Tangerang Selatan ( dahulu Cipasera ) muncul sejak 1999. Namun belum adanya kata sepakat antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Tangerang tentang jumlah kecamatan yang akan tergabung dalam kota otonom ini, menghambat proses pembentukannya.  Sebagian besar warga masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ciputat, Pamulang, Serpong, Cisauk, dan Pondok Aren menginginkan lepas dari Kabupaten Tangerang.
Pertimbangan lainnya adalah aspek pelayanan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) enam kecamatan itu sangat besar, yaitu 309 Miliar pertahunnya atau 60% dari PAD seluruh daerah Kabupaten Tangerang.
Akhirnya tanggal 29 Septemper 2008 keluar Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan melalui Sidang Paripurna DPR-RI, dengan cakupan wilayah Kec. Setu, Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Pamulang, Ciputat, dan Ciputat Timur bergabung dalam sebuah kota yang otonom bernama Kota Tangerang Selatan.

KEPEMIMPINAN TANGSEL


1.       HM.Shaleh.MT, Pjs. Walikota ( 1 Januari 2009 s.d. 18 Juli 2010 )
2.       H.Eutik Suarta,S.H., Pjs. Walikota ( 18 Juli 2010 s.d. 24 Januari 2011}
3.       Hidayat Djohari, Pjs. Walikota ( 24 Januari 2011 s.d. hasil pemilukada ulang definitif ditetapkan )
4.       Airin Rachmy Diany sebagai walikota dan Benyamin Davnie sebagai wakil walikota ( 2011 s.d. sekarang )

Peta Delinasi dan Batasan Wilayah



BATASAN WILAYAH KOTA TANGSEL
Utara    :          Kota Tangerang dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Selatan :          Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor dan Kota Depok)
Barat    :           `Kabupaten Tangerang
Timur   :           Provinsi Jawa Barat (Kota Depok) dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Luas Wilayah

·         Serpong dengan luas 2.404 Ha
·         Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha
·         Ciputat dengan luas 1.838 Ha
·         Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha
·         Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha
·         Pamulang dengan luas 2.682 Ha
·         Setu dengan luas 1.480 Ha


Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara Serang, ibu kota Provinsi Banten Wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang

Demografi

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS Kota Tangerang Selatan jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.290.322 jiwa  pada tahun 2010. Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 652.281 jiwa sedangkan perempuan 638.041 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,23, yang menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan

Kepadatan

Dengan luas wilayah 147,19 Km2, kepadatan penduduk Kota mencapai 8.766 orang/Km2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur yaitu 11.589 orang/Km2 sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu yaitu 4.475 orang/Km2.Kepadatan penduduk yang tinggi disebabkan kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, yang bukan hanya disebabkan oleh pertambahan secara alamiah, tetapi juga tidak terlepas dari kecenderungan masuknya para migran yang disebabkan oleh daya tarik Kota Tangerang Selatan seperti banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibangun sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta dan menjadi limpahan penduduk dari Kota Jakarta. Hal tersebut akan menyebabkan dibutuhkannya ruang yang memadai dengan lapangan kerja baru untuk mengimbangi pertambahan tenaga kerja

Komposisi

Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2010 menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbesar adalah 25-29 tahun (10,61%) dan kelompok umur 30-34 tahun (10,03%) sedangkan kelompok umur dengan jumlah penduduk terkecil adalah kelompok umur 70-74 tahun, yaitu sebesar 0,70%. Hal ini dapat menjadi potensi bagi kota Tangerang Selatan, karena dengan banyaknya usia produktif yaitu 25-29 tahun kota Tangerang Selatan dapat menjadi kota yang  lebih maju dan menaikan pendapatan asli daerah/PAD Tangerang Selatan
 Dari segi jumlah penduduk, Tangerang Selatan merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang serta terbesar kelima di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok.
 

Ekonomi

Salah satu faktor terbentuknya Kota Tangerang Selatan sendiri adalah dari sektor Ekonominya, karena saat Tangerang Selatan masih bergabung dengan Tangerang, PAD Tangerang Selatan berjumlah 309 Miliar pertahunnya atau 60% dari PAD seluruh daerah Kabupaten Tangerang yang membuat Tangerang Selatan layak untuk menjadi kota sendiri dan lepas dari Tangerang Selatan
Berdasarkan data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang Selatan didominasi oleh sektor lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi (30,29%) dan perdagangan hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan dan jasa perusahaan (15,40%). Lima sektor lain masing-masing memberikan kontribusi di bawah 10%. Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi, perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih, dan konstruksi) memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian) hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya
 

Sosial Budaya

Tangerang Selatan merupakan kota baru di daerah Banten yang hanya ppunya sedikit kebudayaan daerah, malah dengan munculnya kota Tangerang Selatan beberapa sektor wisata di kota ini terbilang wisata moderen yang berpusat di sekitar kota mandiri BSD city seperti ocean park, ICE BSD, Illumination Park AEON, Golf dan masih banyak lagi.

Sektor Pariwisata dan Entertainment (Hiburan) di wilayah Kota Tangerang Selatan yang cukup menarik banyak perhatian baik itu wisatawan dalam negeri maupun dari mancanegara, diantaranya:
- Tanah Tingal Serua,
- Kandang Jurank (Dik Doank),
- WaterBoom BSD,
- Sport Club BSD,
- Saung Gintung,
- Padang Golf Serpong,
- Padang Golf Pondok Cabe, dll.
Selain itu, saat ini di daerah BSD dan Bintaro sudah berkembang banyak mall, pusat perbelanjaan dan pusat kegiatan yang menarik perhatian seperti Taman Kota,AEON MALL BSD City, The Breeze dan lainnya.


Sarana Prasarana

Kemajuan suatu kota tentu tidak bisa terlepas dari infastruktur, dari segi sarana dan prasana beberapa daerah di Tangerang Selatan memang terbilang cukup maju, apalagi daerah yang sarana prasarananya ditambah penyediaannya oleh developer swasta seperti BSD city dengan motto  “Big City Big Opportunity”, Namun beberapa daerah seperti Pamulang Cisauk dan dan lainnya memiliki sarana prasarana yang kurang nyaman seperti jaringan jalan yang rusak dan kondisi transportasi yang macet. Untuk itu Kota Tangerang Selatan memprioritaskan pembebasan lahan untuk jalan dan terus memperbaiki kondisi jaringan jalan di kota ini. Berikut adalah beberapa program Infrastruktur Tangerang Selatan

1. Program pembangunan jalan dan jembatan
2. Program pembangunan system informasi/data base jalan dan jembatan
3. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
4. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
5. Program pengendalian banjir
6. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
7. Program pembangunan gedung/fasilitas pemerintahan

Permasalahan dan Potensi di Tangerang Selatan


MASALAH

  • Masih banyaknya jalan yang rusak dan menimbulkan kemacetan di beberapa daerah
  • Banyaknya Mall yang menjadi pusat kegiatan dan daya tarik masyarakat dari Jabodetabek terkadang menimbulkan kemacetan di Tangerang Selatan
  • Banyaknya Real Estate baru menimbulkan kesenjangan sosial bagi penduduk kampung asli Tangerang Selatan terkadang menimbulkan kriminalitas di beberapa daerah
  •  Masalah pergusuran lahan untuk pembangunan infrastruktur antara pemerintah/developer dengan warga


POTENSI

  • Sebagai daerah Urban Sprawl dari Ibu Kota Jakarta dan menjadi Kota baru yang maju di provinsi Banten
  •  Sebagai  destinasi wisata dan perbelanjaan moderen di daerah Jabodetabek, karena banyaknya lokasi wisata, gedung pusat perbelanjaan dan convention center baru di Tangerang Selatan
  • Tingginya Pendapatan Daerah dan banyaknya penduduk Usia Produktif dapat menjadikan Kota Tangerang Selatan menjadi kota yang maju dan makmur
  • Banyaknya akses menuju ibu kota,adanya jalur KRL dan Trans BSD membuat akses ke Tangerang Selatan menjadi lebih mudah dan cepat
  •  Banyaknya Real Estate baru di Tangerang Selatan dengan kualitas sarana dan prasarana penunjang yang sangat baik menarik imigran untuk tinggal dan mencari kerja di Tangerang Selatan
  • ·Banyaknya Sekolah negeri dan Perguruan Tinggi Swasta yang bagus menjadikan Tangerang Selatan menjadi salah satu tujuan pendidikan (Prasetya Mulya, Swiss German University, Nanyang School Dll)
Sumber:
Pemda Kota Tangerang Selatan
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan
Tangerangselatankota.go.id